Dengan Vinfast VF3, Anti Khawatir Punya Mobil Listrik

 

Vinfast



Nyetir- Pada awal 2025 belum ada indikasi yang kuat yang menunjukan pengemudi di Indonesia siap beralih ke kendaraan listrik (EV) dalam jumlah besar. Namun, kehadiran mobil listrik berukuran mini dengan harga yang sangat terjangkau di IIMS 2025 Jakarta dapat menjadi awal perubahan ini.

Di antara model-model baru yang disajikan, SUV mini VinFast VF 3 layak mendapat perhatian khusus dari masyarakat, karena diperkenalkan bersamaan dengan janji pengisian daya gratis selama tiga tahun di seluruh charging station VinFast di seluruh Indonesia. Strategi ini menarik minat konsumen yang ingin terbebas dari ketidakpastian harga bahan bakar.

Ditawarkan dengan harga IDR 227.650.000 dengan potongan cashback IDR 7.850.000 bagi 1.000 pembeli VF 3 pertama, EV ini dapat menjadi pilihan menarik bagi para calon pengguna kendaraan listrik pertama. Kini, dengan tawaran pengisian daya gratis dari VinFast hingga 1 Maret 2028, penghematan biaya operasional semakin maksimal.


Sebagai perbandingan, kendaraan ringan di Indonesia rata-rata mengonsumsi sekitar 8,1 liter bensin per 100 kilometer. Dengan harga bensin Rp 12.810 per liter, pengemudi yang menempuh rata-rata 1.000 kilometer per bulan dapat menghabiskan lebih dari Rp 1.037.610 per bulan untuk bahan bakar. Artinya, dalam tiga tahun, pemilik VF 3 berpotensi menghemat hingga Rp 37.353.960—jumlah yang cukup untuk kebutuhan keluarga, uang muka kendaraan, atau bahkan liburan akhir pekan. Semakin sering digunakan, semakin besar penghematannya, karena biaya pengisian daya tetap gratis selama tiga tahun pertama.

Selain keuntungan finansial, hilangnya biaya pemasangan home charging menjadikan VF 3 pilihan menarik bagi masyarakat perkotaan yang tidak memiliki garasi pribadi. Banyak dari mereka mengandalkan fasilitas pengisian daya publik, dan mitra VinFast, V-GREEN telah mengumumkan rencana untuk membangun 30.000 charging station  di seluruh Indonesia hingga akhir 2025, guna meningkatkan kenyamanan pengguna. Kapasitas stasiun yang lebih luas juga mengurangi antrean pengisian daya, memastikan pengalaman berkendara yang lebih lancar setiap harinya.

Banyak pembeli EV pertama kali khawatir akan risiko finansial dan keterbatasan infrastruktur pengisian daya. Namun, strategi VinFast menghilangkan hambatan tersebut selama tiga tahun pertama yang krusial. Tanpa tagihan bahan bakar bulanan atau biaya listrik yang tinggi, beralih ke mobil listrik menjadi lebih mudah dari sebelumnya.

Sebagai contoh, seorang lulusan baru di Surabaya bisa mengalihkan anggaran bahan bakar bulanannya untuk sewa tempat tinggal atau investasi karier, alih-alih menghabiskannya untuk membeli bensin. Demikian pula, pemilik usaha kecil dapat memanfaatkan penghematan ini untuk meningkatkan pemasaran atau membeli peralatan baru guna mengembangkan bisnisnya. "Dengan peluncuran VF 3 setir kanan, VinFast sangat antusias menawarkan pilihan mobilitas hijau yang lebih cerdas dan menarik bagi konsumen Indonesia," ujar Pham Sanh Chau, CEO VinFast Asia. VinFast masih tergolong merek baru di Indonesia yang baru diperkenalkan setahun yang lalu. Namun, perusahaan memiliki ambisi besar untuk membangun ekosistem EV yang komprehensif di negara ini, menunjukkan komitmen jangka panjangnya terhadap pasar Indonesia.

LihatTutupKomentar